Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

5 Cara Meminjam Uang Di Bank Tanpa Riba Pada Perbankan Syariah


Sebagian besar masyarakat masih memilih berinvestasi dan melakukan transaksi simpan pinjam di bank konvensional. Mereka rela meminjam dengan bunga besar di luar kemampuannya. Tidak lain dengan alasan terdesak dan membutuhkan dana dalam waktu singkat.

Hingga tidak mempedulikan hukum dari bunga pinjaman yang dalam pandangan islam berhukum riba. Karena bunga pinjaman sangat merugikan pihak nasabah dan menguntungkan pihak lain. Tentu saja transaksi ini termasuk dalam kategori penindasan terhadap pihak yang lemah.

Oleh karena itulah kita harus mulai mencari cara meminjam uang di bank tanpa riba. Karena itulah yang sesuai dengan ajaran islam. Untuk menjawab problematika tersebut, maka hadirlah lembaga keuangan syariah.

Dimana lembaga ini, menerapkan sistem syariah yang sesuai dengan hukum islam. Yakni sistem bagi hasil atau menggunakan akad jual beli. Namun, sebelum itu, kita harus memahami cara meminjam uang di bank syariah. Sehingga proses peminjaman lancar tanpa kendala.

Cara Meminjam Uang Di Bank Syariah Tanpa Riba

Cara meminjam uang di bank tanpa riba hanya bisa kita lakukan di bank syariah. Karena di bank syariah tidak memberlakukan sistem bunga dalam setiap transaksi. Melainkan sistem bagi keuntungan. Sehingga dijamin uang pinjaman kita berhukum halal.

Banyak cara yang ditawarkan oleh bank syariah untuk memperoleh pinjaman dana. Yakni melalui berbagai produk transaksi perbankan berbasis syariah yang sesuai dengan pandangan islam. Berikut beberapa cara peminjaman dana tanpa riba di perbankan syariah :

1. Datang Langsung Ke Kantor Bank Syariah

Cara meminjam uang di bank tanpa riba hanya bisa kita lakukan di bank syariah. Karena dalam perbankan syariah tidak menerapkan sistem bunga yang memiliki unsur riba di dalamnya. Melainkan, menggunakan sistem bagi hasil dan akad jual beli.

Dengan sistem ini, keuntungan yang diperoleh akan dibagi sama oleh kedua pihak sesuai dengan kesepakatan. Ada beberapa jenis bagi hasil yang ditawarkan oleh bank syariah. Meliputi Mudharabah, Musyarakah, dan Muzara’ah.

2. Melengkapi Administrasi Yang Dibutuhkan

Persyaratan administrasi untuk pengajuan pinjaman di bank syariah tidak jauh beda dengan bank-bank umumnya. Adapun persyaratan yang biasa dibutuhkan adalah dokumen identitas diri yang meliputi KTP Dan KK. Jika khusus bagi karyawan perusahaan maka harus dilengkapi dengan slip gaji, NPWP dan surat keterangan kerja.

3. Konsultasi Saat Pengajuan Pembiayaan

Ketika kita ingin meminjam dana ke bank syariah, maka kita harus konsultasikan terlebih dahulu seputar pinjaman kita. Nantinya pihak bank akan mengarahkan bentuk akad yang sesuai dengan besar uang yang kita pinjam.

Adapun mengenai perhitungan besar pinjaman akan disesuaikan dengan jumlah penghasilan atau jenis pekerjaan nasabah. Sehingga besar pinjaman akan seimbang dengan kemampuan melakukan pembayaran dalam jangka waktu angsuran.

4. Pahami Syarat Peminjaman Yang Ditetapkan

Bank syariah memiliki peraturan tersendiri terkait dengan transaksi peminjaman. Peraturan tersebut berkaitan dengan jangka waktu minimal peminjaman, batas jatuh tempo, tidak memiliki masalah dengan hukum, status pegawai atau swasta dan sebagainya.

Hal ini untuk mempermudah proses transaksi. Dan juga untuk menghindari masalah yang kemungkinan terjadi di kemudian hari. Selain itu juga, untuk memberi penjelasan pada nasabah sehingga bisa mempertimbangkan matang-matang peminjaman yang diajukan.

5. Penandatanganan Persetujuan Dan Penerimaan Pinjaman

Setelah semua persyaratan awal terpenuhi, maka bank akan memberikan surat perjanjian yang harus kita tandatangani. Surat perjanjian ini berisi ketentuan bagi hasil beserta konsekuensi apabila terjadi masalah dari salah satu pihak.

Setelah surat perjanjian tersebut ditandatangani, artinya kedua belah pihak telah sepakat dengan peminjaman dana tersebut. Dan dana pinjaman pun bisa kita terima dan kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan kita.