Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

6 Prinsip Ekonomi Islam Berdasarkan Ayat Al-Quran

6 Prinsip Ekonomi Islam Berdasarkan Ayat Al-Quran | Ekonomi berkaitan erat dalam kehidupan manusia. Dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, tentu diperlukan prinsip-prinsip untuk diterapkan dalam pengelolaan ekonomi. Begitupun dalam agama Islam, secara khusus ada beberapa prinsip ekonomi islam untuk mengelola perekonomian.

Nah, pada artikel kali ini kami telah merangkum 6 prinsip ekonomi islam yang didasarkan pada Ayat Al-Quran. Simak prinsip ekonomi di bawah ini, agar Anda dapat mengelola keuangan Anda sesuai dengan ajaran Islam.

Prinsip Ekonomi Islam Berdasarkan Ayat Al-Quran

1. Tidak Menimbulkan Kesenjangan Sosial

Prinsip dasar ekonomi islam terkait dengan keadilan. Dengan keadilan, diharapkan tidak menimbulkan kesenjangan ekonomi, dimana yang kaya akan semakin kaya atau yang miskin akan semakin miskin.

Meskipun dalam perekonomian ada kompetisi, namun jangan sampai mengabaikan aspek kepedulian sosial dan keadilan. Prinsip tersebut seperti yang terdapat dalam surat Al-Quaran QS An-Nur : 56 yang berbunyi “Dan dirikanlah sembahyangmu, tunaikanlah zakatmu, dan taatlah pada rasul, suapa kamu diberikan rahmat”.

Melalui Zakat, infaq, maupun shodaqoh menjadi cara islam dalam menyeimbangkan perekonomian. Artinya yang kaya sebaiknya membantu mereka yang membutuhkan. Dengan demikian, mereka yang serba kekurangan dapat keluar dari garis kemiskinan.

2. Tidak Bergantung pada Nasib yang Tidak Jelas

 Islam tidak diperbolehkan untuk menggantungkan pada nasib yang tidak jelas. Artinya, dalam memenuhi kebutuhan ekonomi, hanya mengandalkan pada peruntungan semata, misalnya melalui perjudian. Perjudian menjadi salah satu contoh menggantungkan diri pada nasib yang tidak pasti, karena mereka hanya mengandalkan pendapatan melalui undian nasib. Hal tersebut menjadikan seseorang tidak produktif dalam bekerja.

Dalam surat Al-Quran QS Al-Baqarah : 219 dikatakan bahwa “Keduanya terdapat dosa yang sangat besar dan manfaat bagi manusia, akan tetapi dosanya lebih besar dibandingkan manfaatnya”.

3. Mencari dan Mengelola Apa yang ada di Bumi

Allah mengajarkan umatnya untuk mengoptimalkan dan memanfaatkan segala sesuatu yang berada di muka bumi. Daripada mengandalkan uang dari perjudian, lebih baik Anda memanfaatkan sumber daya alam untuk memperoleh penghasilan. Sumber daya alam yang telah disediakan Allah alangkah baiknya bisa dioptimalkan dengan cara yang baik dan benar tanpa merusaknya.

Dalam surat Al-Quran QS Al-Jumuah : 10 disebutkan bahwa “Apabila kamu telah ditunaikan ibadah shalat, maka tebarkanlah kamu di muka bumi, carilah karunia Allah dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung”.

4. Larangan Ekonomi Riba

Prinsip ekonomi islam selanjutnya adalah meninggalkan riba atau tambahan yang diberikan pada hutang atau transaksi ekonomi lainnya. Jika riba diterapkan, maka akan menyulitkan bagi peminjam dana, khususnya bagi mereka yang kurang mampu.

Dalam surat Al-Quran QS Al-Baqarah : 128 berbunyi “Hai, orang-orang beriman, bertaqwalah pada Alla dan tinggalkan sisa riba jika kamu adalah orang yang beriman”.

5. Transaksi Keuangan Jelas dan Tercatat

Setiap transaksi harus tercatat dengan jelas dan baik. Begitu pula dengan prinsip ekonomi islam, bahwa segala transaksi keuangan yang dilakukan harus tercatat dengan baik. Transaksi yang jelas harus ditulis diatas hitam dan putih, bahkan adanya saksi. Hal tersebut dilakukan unutk meminimalkan terjadinya konflik atau permasalahan yang mungkin saja ditimbulkan di kemudian hari.

Seperti yang dituliskan dalam surat Al-Quran QS Al Baqarah : 282 “Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu’amalah, tidak secara tunai seperti waktu yang ditentukan, hendaknya kamu menuliskannya. Hendaklah seorang penulis diantara kamu juga menuliskannya secara benar.

6. Keadilan dan Keseimbangan dalam Berniaga

Allah juga mengajarkan umatnya untuk melaksanakan perniagaan dengan adil dan seimbang. Begitu pula dengan prinsip ekonomi islam yang mengajarkan bahwa dalam perniagaan hendaklah dilakukan sesuai dengan neraca, transaksi keuangan, serta standar ekonomi yang berlaku.


Seperti dalam QS Al Isra : 35 yang berbunyi “Dan sempurnakanlah takaran apabila kamu menakarnya, dan timbanglah dengan menggunakan neraca yang benar. Itulah yang lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.”

Itulah di atas 6 prinsip ekonomi islam yang didasarkan pada Ayat Al-Quran. Semoga bermanfaat.