Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kupas Tuntas Riba Yad, Contoh Riba Yad dan Penjelasannya

Tidak semua orang mengerti mengenai riba yad dan bagaimana posisinya. Berikut adalah penjelasannya serta contoh riba yad.

Riba yad adalah salah satu bagian dari jenis riba. Contoh riba yad sangat banyak dijumpai oleh kita dalam keseharian. Hal ini karena riba yad menjadi hal yang diwajarkan dalam masyarakat. Untuk itulah, terkait persoalan ini kita akan membahasnya dalam artikel di bawah.

Dahulu emas dan perak menjadi acuan dalam bertransaksi sehingga disebut dengan barang ribawi. Sementara sekarang uang yang menjadi alat pertukangan barang dan jasa juga menjadi barang ribawi. Bagaimana sebenarnya riba itu? Berikut kami jelaskan detailnya.

Pengertian Riba secara Umum

Secara bahasa riba adalah tambahan atau azziayadah. Riba sendiri terbagi menjadi lima yaitu, riba Fadl, riba yad, riba qardd, riba jahiliyyah dan riba nasa'. Karena itu kami akan mengupas beberapa jenis riba tersebut terutama riba yadl.

Konteks riba adalah tambahan yang dilakukan saat melakukan pelunasan transaksi. Sehingga baik pengertian secara terminologi atau etimologi riba akan mengarah pada tambahan yang dilakukan oleh peminjam saat melakukan pelunasan. Atau istilah saat ini adalah bunga.

Pengertian Riba Yad

Pembahasan kali ini mengulas mengenai riba Yad. Pengertian, Contoh riba yad serta penjelasan yang lain dalam konteksnya. Bagaimana konteks riba yad yang sering diwajarkan dalam masyarakat?

Riba Yad adalah jenis riba yang menunda waktu serah terimanya barang. Karena penundaan inilah riba yad juga sering disebut dengan riba kontan. Jadi dapat dikatakan bahwa riba Yad tidak memiliki ketegasan karena menunda waktu penerimaan barang.


Contoh Riba Yad

Riba yad sering terjadi pada saat transaksi barang ribawi. Barang tersebut seperti beras, jagung, emas, dll. Berikut ini adalah contoh riba yad yang biasa kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.

Pak Andi ingin menukarkan beras panennya seharga Rp10.000 per kilo dengan jagung dengan harga Rp5.000 per kilo. Pak Andi telah bersepakat dengan Bu Dian bahwa untuk mendapatkan dua kilo jagung harga Rp10.000. Namun  saat pak Andi menyerahkan beras, Bu Dian belum memberikan jagung.

Transaksi seperti inilah yang disebut riba yad. Sesuai dengan pengertiannya yaitu melakukan penundaan terhadap transaksi. Padahal tidak mesti bahwa besok atau lusa harga jagung atau beras perkilo sama atau berubah.

Solusi Kasus Riba Yad 

Setiap permasalahan fiqih selalu terdapat pemecahan masalah. Seperti halnya contoh riba yad yang telah dijelaskan di atas. Bagaimana solusi dalam bertransaksi tersebut? Berikut penjelasannya.

Melakukan transaksi dengan barang yang berbeda bisa menjadi alternatif dalam memecahkan permasalahan riba Yad. Misal menukar harga beras tadi dengan emas atau perak. Seharga berapa gram emas dan perak, dengan  demikian syarat penjualan bisa memiliki timbangan yang berbeda.

Riba Selain Riba Yad

Meski sudah membahas mengenai contoh kasus dan solusinya dari  riba yad, tidak afdol jika tidak membahas kedua macam-macam riba yang lain. Riba fadhl dan riba nasi' atau riba nasi'ah. Bagaimana ketentuan riba tersebut? Yuk simak penjelasan singkatnya.

1. Riba Fadl

Pengertian riba Fadl adakah transaksi pertukaran sesama jenis namun melebihkan salah satunya. Fadl sendiri diambil karena riba ini melebihkan salah satu jenis barang bertukaran. Fudhul atau unsur melebihkan menjadi kata al-Fadl.

Contoh riba Fadl adalah Bu Ani ingin membeli beras Bu Dhea yang bagus dengan melakukan pertukaran beras. Beras Bu Ani lebih jelek sehingga untuk menukarkan beras satu kilo Bu Ani melebihkan sekilo lagi. Jadi dia kilo beras Bu Ani untuk satu kilo beras Bu Dhea.

Transaksi yang dilakukan oleh Bu Andi dan Bu Dhea adalah jenis riba Fadl karena melebihkan salah satu takaran. Sehingga pelanggaran yang didapatkan adalah karena tidak imbangnya takaran. Padahal salah satu syarat dari transaksi barang ribawi adalah barangnya seimbang dan kontan.

Seharusnya agar terhindar dari transaksi riba, Bu Ani membeli Beras Bu Dhea dengan tunai. Dari uang tersebut Bu Ani mendapatkan beras yang diinginkan dan Bu Dhea dapat membeli sesuatu dengan uang hasil menjual beras. Hal ini bisa menjadi solusi dari riba fadl.

2. Riba Nasa'i

Riba Nasa' sering disamakan dengan riba qardhi. Riba ini adalah riba yang terjadi karena utang piutang. Meski menjadi bagian dari riba qardi, namun keduanya sebenarnya memiliki konteks yang berbeda. 

Riba Nasa'i terjadi karena adanya jatuh tempo sehingga penjual menambahkan harga. Namun perubahan harga tersebut telah disepakati di awal. Jadi jika jatuh tempo pembeli belum bisa membayar hutang maka harganya akan bertambah.

Riba nasa' sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Seperti peminjaman uang di bank dengan tanggal jatuh tempo yang telah ditetapkan. Namun ternyata saat jatuh tempo tidak bisa membayar maka akan dikenakan denda 5% penambahan yang harus dilunasi.

Riba adalah sesuatu yang sebaiknya dihindari oleh manusia. Hal ini karena riba sering kali mendatang kemudharatan daripada keuntungan yang banyak. Demikian penjelasan mengenai pengertian dan contoh riba yad beserta jenis lain dari riba.


Post a Comment for "Kupas Tuntas Riba Yad, Contoh Riba Yad dan Penjelasannya"