Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kedudukan Zakat Dalam Sistem Ekonomi Islam


EkonomiIslam.Net | Kedudukan zakat dalam ekonomi Islam - Zakat bisa dikatakan sebagai salah satu kewajiban umat muslim yang sangat bermanfaat dalam ekonomi Islam. Mengapa demikian? Karena dengan adanya kewajiban zakat, kesejahteraan dapat didistribusikan, dengan adanya proses perpindahan harta dari mereka yang mampu kepada kaum yang ekonominya lemah. Itu berarti dengan adanya zakat, bisa membantu proses kesejahteraan rakyat yang lebih merata.

Lantas bagaimana kedudukan zakat dalam ekonomi Islam secara lebih luas? Nah, mengenai hal tersebut,  pada kesempatan ini kami akan share ulasan yang lebih mendetail mengenai kedudukan zakat dalam ekonomi Islam. Dan tentunya, pemahaman tentang ini, penting untuk digali serta dipahami, terutama bagi anda yang beragama Islam. Dengan tahu hal tersebut, maka anda akan lebih menghayati tentang makna dari kewajiban berzakat setiap tahunnya.

Kedudukan Zakat Bagi Perekonomian Masyarakat

Anda perlu tahu bahwa zakat di Indonesia punya potensi yang sangat tinggi yaitu sekitar Rp 9,1 Triliun tiap tahunnya. Bila potensi tersebut bisa dimaksimalkan, maka sangat mungkin untuk dimanfaatkan dalam menunjang kegiatan ekonomi dan proses pengentasan kemiskinan, khususnya bagi masyarakat muslim. Jadi, jika zakat bisa dikelola secara optimal tentunya kedudukan zakat sangat penting bagi perekonomian umat.

Pendistribusian zakat yang dilakukan dengan mekanisme kewajiban orang mempunyai kelebihan harta yang pastinya dapat menghimpun secara besar. Hal ini sudah tidak lagi menjadi kekhawatiran bagi pihak yang berkewajiban membayar zakat, karena tidak akan jatuh miskin dengan kewajiban ini. Kesadaran ini pastinya bisa mendorong potensi zakat meskipun sedikit campur tangan dari pemerintah.

Mekanisme zakat bisa dibilang ekonomi Islam yang berjalan secara efektif. Dengan adanya zakat bisa meminimalisir potensi kesenjangan sosial, seperti yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Nah, apalagi sekarang ini banyak anda temukan badan pengelola zakat yang pastinya dapat meningkatkan kemerataan zakat sampai penerima yang cakupannya lebih luas.

Dorongan Untuk Membayar Zakat

Zakat yang punya kedudukan penting dalam ekonomi Islam, pastinya tidak terlepas dari dorongan agama. Zakat sudah tidak lagi anda rasakan sebagai sebuah beban, karena banyak dalil dalam al-Quran ataupun sunnah yang menjamin pahala yang berlipat bagi si pemberi zakat. untuk itu zakat bisa berjalan secara sistematis, meskipun pemerintah tidak melakukan gembar-gembor supaya masyarakat (muslim) membayar zakat. Adanya dorongan hati untuk membayar zakat secara iklas/sukarela tanpa paksaan membuktikan jika umat Islam memahami dan patuh terhadap perintah agama.

Kedudukan Zakat Dalam Sistem Ekonomi Islam
 
Ancaman Bagi Yang Tidak Mengeluarkan Zakat

Selain dorongan diatas, adanya ancaman dosa bagi umat yang tidak mengeluarkan zakat juga menimbulkan dampak positif, hingga semua muslim rela menyisihkan sebagian harta bendanya. Banyak sekali dalil yang menyampaikan tentang ruginya orang yang tidak mengeluarkan zakat, terlebih buat masyarakat kelas menengah ke atas.

Tanpa disadari hal ini turut menumbuhkan pengamalan zakat sesuai kewajiban yang telah diperintahkan agama. Adanya dorongan ataupun ancaman menjadi jalan bagi potensi zakat yang bisa dihimpun untuk kepentingan ekonomi Islam terutama bagi masyarakat kecil atau kurang mampu.


Dari ulasan diatas, dapat kita ketahui jika ternyata kedudukan zakat dalam ekonomi Islam sangat besar pengaruhnya. Oleh karenanya, Anda wajib mendukung kegiatan zakat tersebut, hingga proses pendistribusiannya benar-benar tersalur secara tepat sasaran.

Nah, itulah sekelumit ulasan yang bisa kami bagikan tentang kedudukan zakat dalam ekonomi Islam. Semoga yang kami jabarkan diatas bisa menambah pengetahuan anda.