Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kenali Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional

Sistem ekonomi islam sesungguhnya usianya jauh lebih tua daripada sistem ekonomi konvensional. Penerapan sistem ekonomi islam sudah ada semenjak abad ke 6. Kapitalis lahir pada abad ke 17 dan sosialis sudah ada semnjak abad ke 18. Ekonomi islam adalah terwujudnya pemerataan distribusi pendapatan.

Ketentuan ini dinyatakan dalam firman Allah surat al-Hasyar ayat 7. Artinya “apa saja harta rampasan (Fa’i) yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya yang berasal dapi penduduk kota maka adalah untuk Allah, Rasul, Kerabat Rasul, anak-anak yatim, orangorang miskin dan orang-orang yang ada dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar antara orang kaya saja di antara kamu.

Apa yang diberikan Rasul pada kamu maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukumannya.

Sistem Ekonomi Islam

Sistem ekonomi islam tidak berbeda dengan sistem ekonomi lainnya. Hal ini dilihat dari segi bentuk, cabang, rincian, dan cara aplikasinya. Tetapi dilihat dari asek petunjuk, kaidah-kaidah atau aturan-aturan yang digunakan terdapat perbedaan yang jelas.

Adapun aturan-aturan ekonomi islam yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Ekonomi islam berbasis pada ekonomi Rabbani dan insani. Disebut ekonomi Rabbani karena terikat dengan nilai-nilai Ilahiyah. Sedangkan ekonomi Insani karena ekonomi ini dilaksanakan dan ditujukan untuk kemakmuran manusia.

b. Segala yang ada di alam semesta ini adalah milik Allah. Manusia diberi hak untuk menggunakannya sesuai dengan kehendak-Nya. Manusia tidak boleh menyimpang dari ketentuan yang sudah ada.

c. Manusia sebagai khalifah di muka bumi wajib memelihara ekosistem dan tidak boleh merusak lingkungan dalam rangka pengembangan ekonomi.

d. Dalam mengembangkan ekonomi tidak boleh mengorbankan hak-hak orang lain.

e. Pengembangan ekonomi dilakukan dalam rangka membantu masalah sosial dan menghilangkan kesulitan dalam masyarakat.

f. Setiap manusia dalam mengembangkan ekonomi tidak boleh memudaratkan orang lain, tetapi justru harus saling membantu.

g. Bekerja untuk memperoleh kemampuan ekonomi dipandang sebagai suatu kebajikan dan pengangguran dipandang sebagai kejahatan.

h. Melakukan kegiatan bisnis harus dilakukan dalam proses menuju peningkatan. Dengan demikian segala segala kegiatannya harus dilakukan dengan cara yang paling baik.

i. Prinsip-prinsip kebebasan dan kerjasama harus tetap dipatuhi dalam mengikuti mekanisme pasar yang terus berkembang.

Syariat islam memberikan wewenang kepada negara untuk mengatur masalah perekonomian. Tujuannya agar kebutuhan masyarakat baik individu maupun sosial dapat dipenuhi secara proporsional. Negara, berkewajiban melindungi kepentingan masyarakat dari ketidakadilan yang dilakukan oleh seseorang, kelompok tertentu dan dari negara lain.

Negara juga berkewajiban memberikan jaminan sosial agar masyarakat dapat hidup dengan wajar. Peran negara dalam sistem ekonomi islam berbeda dengan sistem kapitalis yang sangat membatasi peran negara.

Sistem Ekonomi Konvensional

Menurut sistem konvensional negara tidak mempunyai peranan dalam mengatur masalah ekonomi, tetapi semuanya diserahkan kepada mekanisme pasar. Cita-cita yang ingin dicapai kapitalis adalah pertumbuhan ekonomi, sehingga setiap individu dapat melakukan kegiatan ekonomi dengan diakuinya kepemilikan pribadi.

Menurut Adam Smith, fungsi pemerintah dalam hubungannya dengan perekonomian adalah:

  1. Memelihara pertahanan dan keamanan negara 
  2. Menyelenggarakan keadilan (fungsi peradilan)
  3. Menyediakan barang publik, atau barang yang tidak disediakan oleh swasta
  4. Fungsi pekerjaan umum
Teori ini didasarkan pada pendapatan yang menganggap setiap individu yang paling tahu kondisi dan apa yang terbaik untuk dirinya sendiri. Dalam perekonomian modern, kebebasan individu lebih diatur oleh pemerintah.

Hal ini mengingat kebebasan setiap individu akan menciptakan disharmonisasi dalam sistem perekonomian suatu negara. Sehingga, fungsi pemerintah dalam perekonomian, mengalami sedikit perubahan sebagai berikut:

  1. Peranan Alokasi
  2. Peranan Distribusi
  3. Peranan Stabilisasi

Menurut para korporasi global, kapitalisme dalam kenyataanya hanyalah memperburuk kesenjangan. Akan tetapi, mereka tetap yakin bahwa kapitalisme merupakan sistem lebih baik dari alternatif lainnya. Para kapitalis dinilai sesat karena hanya mementingkan keuntungan uang semata.

Kenali Perbedaan Sistem Ekonomi Islam dan Ekonomi Konvensional


Ketua International Trade Union Confedaration Sharan Burrow mengatakan, ‘’kita telah kehilangan kompas moral. Jika pemerintah tidak melakukan investasi sosial dari sekarang, maka kita akan menyaksikan keresahan sosial yang pasti akan muncul”.