Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Beda Sistem Ekonomi Islam dan Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi suatu bangsa, mempunyai makna yang penting dan tak jarang menimbulkan iri dan salah paham. Banyak ragam yang bisa anda jadikan pilihan. sekarang ini sering anda dengar sistem ekonomi islam dan ekonomi kapitalis. Lalu apa beda dari keduanya? Tentu saja anda akan menemukan banyak perbedaannya.

Perbedaan sistem ekonomi islam dan ekonomi kapitalis tak hanya bisa anda temukan dalam hal aplikasinya saja. Perbedaan yang lebih menonjol dari keduanya bisa anda temukan pada prinsipnya. Nah, untuk mengetahuinya lebih lanjut, artikel ini akan memberi sedikit informasi bagi anda tentang beda sistem ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis.

Baca juga: Ini Landasan Hukum Legalitas Bank Islam di Indonesia

Untuk mengetahui beda sistem ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis, anda perlu membahas kedua sistem ekonomi ini satu persatu. Cara ini akan bisa memudahkan anda untuk memahami perbedaan keduanya, karena tentu saja anda akan sulit membedakan bila belum tahu konsep dari masing-masing sistem ekonomi tersebut.

Sistem Ekonomi Islam

Menurut Muhammad Abdul Manan, ekonomi Islam bisa anda istilahkan sebagai ilmu pengetahuan sosial yang didalamnya memperlajari permasalahan ekonomi masyarakat dengan mengilhami nilai-nilai syariat Islam.

Sedangkan menurut Hasanuzzaman mengistilahkan ekonomi Islam sebagai sebuah pengetahuan dan aplikasi yang berasal dari aturan dan anjuran syariat untuk mencegah adanya tindakan ketidakadilan saat proses memperoleh sumber daya berupa material hingga menciptakan rasa kepuasan dan memungkinkan sekaligus bisa menjalankan perintah Allah.

Kedua pendapat ahli tersebut sedikit sudah memberi gambaran untuk memahami sistem ekonomi Islam. Di sini terlihat bahwa sistem ekonomi Islam mencoba menyeimbangkan antara proses memenuhi kebutuhan material dan mentaati aturan yang telah ada dalam agama. Lalu, apa prinsip dari ekonomi Islam?

Beberapa Prinsip Dari Sistem Ekonomi Islam
  • Bertujuan untuk mencapai kesejahterahan di dunia dan akhirat, karena ekonomi Islam mencoba mencapai kepuasan secara optimal baik itu dari segi jasmani maupun rohani secara imbang. Tanpa adanya pemborosan dan dilakukan dengan sistem kerja halal (menghindari riba).
  • Mengakui kepemilikan pribadi dengan batas-batas tertentu. Pada batasan tertentu akan dikenakan zakat.
  • Menjamin kepemilikan masyarakat dan direncanakan untuk kepentingan banyak orang.
  • Menolak akumulasi kekayaan yang hanya dikuasai segelintir orang saja, karena yang ingin dijunjung tinggi adalah kerjasama sehingga bisa menciptakan kesejahteraan masyarakat secara merata.
Sistem Ekonomi Kapitalis



Sistem ekonomi kapitalis merupakan sistem ekonomi yang memberikan jaminan secara penuh kepada tiap pribadi untuk menyelenggarakan kegiatan ekonomi, seperti produksi, distribusi, dan konsumsi. Dengan sistem ekonomi ini, setiap orang bisa mengatur nasibnya sendiri tanpa ada batasan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Setiap orang mendapatkan kebebasan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya dalam persaingan bisnis. Nah, untuk prinsip dari sistem ekonomi kapitalis anda bisa simak ulasan di bawah ini.

Baca juga: Ini Peran Lembaga Keuangan Syariah dalam Mendorong Pertumbuhan Ekonomi

Beberapa Prinsip Sistem Ekonomi Kapitalis
  • Setiap orang mendapatkan kebebasan untuk memiliki alat-alat produksi
  • Setiap orang diberi kebebasan untuk usaha ekonominya dan dalam persaingan
  • Pemerintah bisa campur tangan tapi dibatasi
  • Produsen tidak diberi batasan untuk mengolah produksi secara kuantitas dan jenisnya.
  • Harga produksi ditentukan sesuai pasar bebas
  • Produksi didasarkan pada mencari laba yang sebesar-besarnya tanpa khawatir adanya riba.
Ulasan di atas pastinya sudah bisa memberikan gambaran kepada anda mengenai beda sistem ekonomi Islam dan ekonomi kapitalis. Nah, semoga ulasan diatas dapat bermanfaat atau dijadikan bahan rujukan mengenai rumah ini.